"Where
The Children Sleep", karya besar dari seorang fotografer James
Mollison kelahiran Inggris. Ini adalah Foto kamar tidur anak-anak di
seluruh dunia dari Amerika, Meksiko, Brasil, Inggris, Italia, Israel
dan Tepi Barat, Kenya, Senegal, Lesotho, Nepal, China dan India.
Setiap
pasang foto-foto ini disertai dengan kisah masing-masing anak. Difoto
lebih dari dua tahun dengan dukungan dari Save the Children (Italia),
"Where The Children Sleep" adalah foto dan juga sebuah buku pendidikan
yang melibatkan kehidupan anak-anak di seluruh dunia.
1. Lamine (12 tahun, Senegal)
Spoiler for History:
Quote:
Dia
adalah seorang murid di sekolah desa "Koranic school" (sekolah
al-Quran), khusus untuk anak laki-laki. Ia berbagi kamar dengan anak
laki-laki lainnya. Tempat tidur merupakan dasar bagi mereka, beberapa
didukung oleh batu bata untuk kaki kasurnya.
Pada jam enam setiap
pagi anak-anak mulai bekerja di peternakan sekolah, di mana mereka
belajar bagaimana untuk menggali, panen jagung dan membajak ladang
dengan menggunakan keledai. Pada sore hari mereka mempelajari Quran.
Waktu luangnya (Lamine) suka bermain sepak bola dengan teman-temannya.
|
2. Tzvika (9 tahun, Israel)
Spoiler for History:
Quote:
Tzvika,
tinggal di sebuah blok apartemen di Beitar Illit, sebuah pemukiman
Israel di Tepi Barat. Ini adalah sebuah daerah yang terjaga keamanannya
di 36.000 haredi (Ortodoks) Yahudi. Televisi dan surat kabar dilarang
dari pemukiman tersebut.
Rata-rata keluarga memiliki sembilan
anak, tetapi Tzvika hanya memiliki satu saudara perempuan dan dua
saudara, yang tidur satu kamar. Dia dibawa dengan mobil ke sekolah.
Olahraga dilarang dari kurikulum sekolahnya.
Tzvika pergi ke
perpustakaan setiap hari dan menikmati membaca kitab suci. Dia juga
suka main game yang mengandung unsur agama di komputernya. Dia ingin
menjadi seorang "rabbi", dan makanan favoritnya adalah schnitzel dan
chip.
|
3. Jamie (9 tahun, New York)
Spoiler for History:
Quote:
Jamie
tinggal bersama orang tua dan saudara kembar adik dan kakaknya di
penthouse di 5th Avenue, New York. Jamie bersekolah di sebuah sekolah
bergengsi dan dia merupakan murid yang baik.
Dalam waktu luangnya
ia mengambil les judo dan pergi untuk berenang. Dia sangat suka
pelajaran keuangan. Ketika ia besar nanti, dia ingin menjadi pengacara
seperti ayahnya.
|
4. Indira (7 tahun, Nepal)
Spoiler for History:
Quote:
Indira
hidup bersama saudara, orangtua dan adiknya di dekat Kathmandu di
Nepal. Rumahnya hanya memiliki satu kamar, dengan satu tempat tidur dan
satu kasur. Saat tidur, anak-anak berbagi kasur di lantai.
Indira
telah bekerja di tambang granit lokal sejak dia berumur 3 tahun.
Keluarganya sangat miskin sehingga setiap orang harus bekerja. Ada 150
anak-anak lainnya yang bekerja di pertambangan.
Indira bekerja
enam jam sehari dan kemudian membantu ibunya dengan pekerjaan rumah
tangga. Dia juga menghadiri sekolah dengan harus menempuh 30 menit
berjalan kaki. Makanan kesukaannya adalah mie. Dia ingin menjadi penari
saat ia besar nanti.
|
5. Jasmine (4 tahun, Amerika Serikat)
Spoiler for History:
Quote:
Jasmine
('Jazzy'), tinggal di sebuah rumah besar di Kentucky, Amerika Serikat,
bersama orang tuanya dan tiga bersaudara. Rumahnya adalah di pedesaan,
dikelilingi oleh lahan pertanian.
Kamar tidurnya penuh dengan
tajuk dan ikat pinggang yang telah dia menangkan dalam kontes
kecantikan. Dia telah mengikuti lebih dari 100 kompetisi. Waktu
luangnya digunakan untuk latihan. Setiap hari ia selalu berlatih di
panggung dengan pelatihnya. Jazzy ingin menjadi bintang rock ketika ia
besar nanti.
|
6. Keluarga Pendatang (Roma, Italia)
Spoiler for History:
Quote:
Rumah
untuk anak ini dan keluarganya adalah kasur di sebuah lapangan di
pinggiran kota Roma, Italia. Keluarganya berasal dari Rumania dan pindah
ke Roma dengan bus, setelah mengemis uang untuk membayar tiket mereka.
Ketika
mereka tiba di Roma, mereka berkemah di atas tanah pribadi, tetapi
polisi mengusir mereka. Mereka tidak memiliki surat-surat identitas,
sehingga tidak bisa mendapatkan pekerjaan legal. Orangtua anak itu
membersihkan kaca jendela mobil di jalanan. Tak seorangpun dari
keluarganya yang pernah ke sekolah.
|
7. Dong (9 tahun, Cina)
Spoiler for History:
Quote:
Dong
tinggal di propinsi Yunnan di selatan-barat Cina dengan adik, orang
tua dan kakeknya. Ia berbagi kamar dengan adiknya dan orang tua.
Keluarga memiliki tanah yang hanya cukup untuk menanam padi dan tebu
milik sendiri.
Dong ke sekolah selama 20 menit berjalan kaki.
Dia sangat menikmati dalam menulis dan bernyanyi. Paling malam, dia
menghabiskan satu jam mengerjakan PR dan satu jam menonton televisi.
Ketika besar, Dong ingin menjadi polisi.
|
8. Roathy (8 tahun, Kamboja)
Spoiler for History:
Quote:
Roathy
tinggal di pinggiran Phnom Penh, Kamboja. Rumahnya berada di tempat
pembuangan sampah besar. Kasurnya terbuat dari ban bekas. 5000 orang
tinggal dan bekerja di sini.
Pada jam 6 setiap pagi, Roathy dan
ratusan anak-anak lain diberi kesempatan untuk mandi di pusat amal
lokal sebelum mereka mulai bekerja, mengais-ngais kaleng dan botol
plastik, yang dijual ke perusahaan daur ulang.
|
9. Nantio (15 tahun, Kenya)
Spoiler for History:
Quote:
Nantio
adalah anggota dari suku Rendille di Kenya utara. Dia memiliki dua
saudara laki-laki dan dua saudara perempuan. Rumahnya adalah sebuah
kubah tenda seperti terbuat dari kulit sapi dan plastik, dengan sedikit
ruang untuk berdiri. Ada api di tengah, di ruang tidur keluarga.
Tugas
Nantio mencari kambing, memotong kayu bakar dan mengambil air. Dia
pergi ke sekolah desa selama beberapa tahun, namun memutuskan untuk
tidak melanjutkan.
Nantio berharap seorang Moran (prajurit) akan
memilih dia untuk menikah. Dia punya pacar sekarang, tetapi tidak biasa
bagi seorang wanita Rendille untuk memiliki beberapa pacar sebelum
menikah. Pertama, ia harus menjalani sunat, seperti kebiasaan.
|
10. Joey (11 tahun, Amerika Serikat)
Spoiler for History:
[
Quote:
Joey
tinggal di Kentucky, Amerika Serikat, dengan orangtua dan kakak
perempuan. Ia secara rutin menemani ayahnya di perburuan. Dia memiliki
dua senapan dan panah dan pertama kali membunuh rusa pada usia 7 tahun.
Dia
berharap untuk menggunakan panah selama musim berburu berikutnya
karena ia telah merasa lelah jika menggunakan senapan. Dia mencintai
kehidupan luar ruang dan berharap untuk terus berburu menjadi dewasa.
Keluarganya
selalu memasak dan memakan daging dari binatang yang mereka dapatkan
dari berburu. Joey tidak setuju bahwa binatang harus dibunuh hanya
untuk olahraga. Ketika dia tidak pergi berburu, Joey bersekolah dan
menikmati menonton televisi dengan hewan peliharaannya, seekor kadal
naga berjanggut, bernama Lily.
|
|